Autumn Falling Leaves

Selasa, 15 November 2016

Rangkuman Teori Belajar



Rangkuman teori belajar
1.      Belajar
Menuurut Nggili (2015) Belajar merupakan sebuah pemaknaan terhadap aktivitas yang dilakukan, baik secara sengaja maupun tidak, dengan tujuan tertentu. Dengan belajar, maka jati diri dan lingkungan sekitar akan lebih dikenal dan dipahami. Aktivitas belajar dapat dilakukan dimana saja dengan siapa saja dan kapan saja, tidak ada yang membatasinya. Ruang, waktu, umur dan jumlah kekayaan tidak dapat membatasi seseorang untuk melakukan proses belajar. Banyak orang merasakan kebebasan pada saat dia melakukan proses belajar. Ia bisa mencari tahu tentang apa saja, serta mampu melakukan eksperimen tentang apa saja, hanya untuk memuaskan keingin tahuan dan rasa kehausan akan ilmu pengetahuan.
Menurut Josep F. Callahan & Leonard H. Clark (1983: 198), sebagaiamana dikutip Firmansyah (2009: 30) Belajar juga diartikan sebagai perolehan perubahan tingkah laku yang relatif parmanen dalam diri seseorang mengenai pengetahuan atau tingkah laku karena adanya pengalaman. Sedangkan, pendapat Bower & Ernes (1981: 11) sebagaiamana dikutip Firmansyah (2009: 31) bahwa belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang relatif parmanen dan tidak disebabkan oleh adanya kedewasaan
Menurut M. Dalyono (1997:48) sebagaiamana dikutip Mulyani (2013:1) “belajar merupakan suatu kegiatan untuk mengadakan perubahan di dalam diri seseorang yaitu: perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya”. Perubahan-perubahan ini merupakan perbuatan belajar yang diinginkan, karena itu dapat dikatakan bahwa perubahan yang diinginkan akan menjadi tujuan dari proses pembelajaran.

2.      Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar
Sebagaimana yang dikemukakan Slameto (2010:54) sebagaiamana dikutip Mulyani (2013:28) ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yaitu: Faktor ekstern (yang berasal dari luar diri siswa) dan intern (dari dalam diri siwa). Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu seperti lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, sedangan faktor intern yaitu tiga tahap bagian yaitu faktor kelelahan (kelelahan jasmani dan kelelahan rohani), faktor jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh) dan faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, keterampilan dan kesiapan belajar).
Menurut Suryabrata (1989:142), sebagaiamana dikutip Aritonang (2018:14)  faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi tiga, yaitu: faktor dari dalam, faktor dari luar, dan faktor instrumen.
Faktor dari dalam yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar yang berasal dari siswa yang sedang belajar. Faktor-faktor ini diantaranya adalah: (a) minat individu merupakan ketertarikan individu terhadap sesuatu. Minat belajar siswa yang tinggi menyebabkan belajar siswa lebih mudah dan cepat (b) motivasi belajar antara siswa yang satu dengan siswa lainnya tidaklah sama. Motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: cita-cita siswa, kemampuan belajar siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar, dan upaya guru membelajarkan siswa.
Faktor dari luar yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar siswa yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor-faktor ini di antaranya adalah lingkungan sosial. Yang dimaksud dengan lingkungan sosial di sini yaitu manusia atau sesama manusia, baik manusia itu hadir ataupun tidak langsung hadir. Kehadiran orang lain pada waktu sedang belajar, sering mengganggu aktivitas belajar. Salah satu dari lingkungan sosial tersebut yaitu lingkungan siswa di sekolah yang terdiri dari teman sebaya, teman lain kelas, guru, kepala sekolah serta karyawan lainnya yang dapat juga mempengaruhi proses dan hasil belajar individu.
Faktor instrumen yaitu faktor yang berhubungan dengan perangkat pembelajaran seperti kurikulum, struktur program, sarana dan prasarana pembelajaran (media pembelajaran), serta guru sebagai perancang pembelajaran. Dalam penggunaan perangkat pembelajaran tersebut harus dirancang oleh guru sesuai dengan hasil yang diharapkan.



Daftar pustaka

Aritonang, K.T.  (2018) . “Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”. Jurnal Pendidikan Penabur. Vol.7, No.10, pp.14.


Firmansyah, H. (2015). “Hubungan Motivasi Berprestasi Siswa Dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani”. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Vol.6, No.1, pp.30.

Firmansyah, H. (2015). “Hubungan Motivasi Berprestasi Siswa Dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani”. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Vol.6, No.1, pp.31.

Mulyani, D. (2013). “Hubungan Kesiapan Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar”. Jurnal Ilmiah Konseling, Vol.2, No.1, pp.1

Mulyani, D. (2013). “Hubungan Kesiapan Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar”. Jurnal Ilmiah Konseling, Vol.2, No.1, pp.28.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar