Rangkuman teori
belajar
1.
Belajar
Menuurut Nggili (2015) Belajar merupakan sebuah
pemaknaan terhadap aktivitas yang dilakukan, baik secara sengaja maupun tidak,
dengan tujuan tertentu. Dengan belajar, maka jati diri dan lingkungan sekitar
akan lebih dikenal dan dipahami. Aktivitas belajar dapat dilakukan dimana saja
dengan siapa saja dan kapan saja, tidak ada yang membatasinya. Ruang, waktu,
umur dan jumlah kekayaan tidak dapat membatasi seseorang untuk melakukan proses
belajar. Banyak orang merasakan kebebasan pada saat dia melakukan proses
belajar. Ia bisa mencari tahu tentang apa saja, serta mampu melakukan
eksperimen tentang apa saja, hanya untuk memuaskan keingin tahuan dan rasa
kehausan akan ilmu pengetahuan.
Menurut Josep F. Callahan & Leonard H. Clark
(1983: 198), sebagaiamana dikutip Firmansyah (2009: 30) Belajar
juga diartikan sebagai perolehan perubahan tingkah laku yang relatif parmanen
dalam diri seseorang mengenai pengetahuan atau tingkah laku karena adanya
pengalaman. Sedangkan, pendapat Bower & Ernes (1981: 11) sebagaiamana
dikutip
Firmansyah (2009: 31) bahwa
belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang relatif parmanen dan
tidak disebabkan oleh adanya kedewasaan
Menurut M. Dalyono (1997:48) sebagaiamana dikutip Mulyani (2013:1) “belajar merupakan
suatu kegiatan untuk mengadakan perubahan di dalam diri seseorang yaitu:
perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan
sebagainya”. Perubahan-perubahan ini merupakan perbuatan belajar yang
diinginkan, karena itu dapat dikatakan bahwa perubahan yang diinginkan akan
menjadi tujuan dari proses pembelajaran.
2.
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar
Sebagaimana
yang dikemukakan Slameto (2010:54) sebagaiamana dikutip Mulyani (2013:28) ada dua faktor yang
mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yaitu: Faktor ekstern (yang
berasal dari luar diri siswa) dan intern (dari dalam diri siwa). Faktor ekstern
yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu seperti lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat, sedangan faktor intern yaitu tiga tahap bagian yaitu
faktor kelelahan (kelelahan jasmani dan kelelahan rohani), faktor jasmaniah
(kesehatan, cacat tubuh) dan faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan, keterampilan dan kesiapan belajar).
Menurut Suryabrata (1989:142), sebagaiamana
dikutip
Aritonang (2018:14) faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi tiga, yaitu: faktor dari dalam,
faktor dari luar, dan faktor instrumen.
Faktor dari dalam yaitu faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi belajar yang berasal dari siswa yang sedang belajar.
Faktor-faktor ini diantaranya adalah: (a) minat individu merupakan ketertarikan
individu terhadap sesuatu. Minat belajar siswa yang tinggi menyebabkan belajar
siswa lebih mudah dan cepat (b) motivasi belajar antara siswa yang satu dengan
siswa lainnya tidaklah sama. Motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain: cita-cita siswa, kemampuan belajar siswa, kondisi siswa, kondisi
lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar, dan upaya guru membelajarkan
siswa.
Faktor dari luar yaitu faktor-faktor
yang berasal dari luar siswa yang mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Faktor-faktor ini di antaranya adalah lingkungan sosial. Yang dimaksud dengan
lingkungan sosial di sini yaitu manusia atau sesama manusia, baik manusia itu
hadir ataupun tidak langsung hadir. Kehadiran orang lain pada waktu sedang belajar,
sering mengganggu aktivitas belajar. Salah satu dari lingkungan sosial tersebut
yaitu lingkungan siswa di sekolah yang terdiri dari teman sebaya, teman lain
kelas, guru, kepala sekolah serta karyawan lainnya yang dapat juga mempengaruhi
proses dan hasil belajar individu.
Faktor instrumen yaitu faktor yang berhubungan
dengan perangkat pembelajaran seperti kurikulum, struktur program, sarana dan prasarana
pembelajaran (media pembelajaran), serta guru sebagai perancang pembelajaran. Dalam
penggunaan perangkat pembelajaran tersebut harus dirancang oleh guru sesuai dengan
hasil yang diharapkan.
Daftar pustaka
Aritonang, K.T. (2018) . “Minat dan
Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”. Jurnal Pendidikan Penabur. Vol.7, No.10, pp.14.
Nggili,
R.A.
(2015). “belajar any where”. https://books.google.co.id/books?op=lookup&id=Rd2pCwAAQBAJ&continue=https://books.google.co.id/books%3Fid%3DRd2pCwAAQBAJ%26pg%3DPA144%26dq%3Dbelajar%2Bdan%2Bfaktorfaktor%2Byang%2Bmempengaruhinya%26hl%3Did%26sa%3DX%26redir_esc%3Dy&hl=id
Firmansyah, H. (2015). “Hubungan
Motivasi Berprestasi Siswa Dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani”. Jurnal Pendidikan
Jasmani Indonesia, Vol.6, No.1, pp.30.
Firmansyah, H. (2015). “Hubungan
Motivasi Berprestasi Siswa Dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani”. Jurnal Pendidikan
Jasmani Indonesia, Vol.6, No.1, pp.31.
Mulyani, D. (2013). “Hubungan Kesiapan Belajar Siswa Dengan Prestasi
Belajar”. Jurnal Ilmiah Konseling, Vol.2, No.1, pp.1
Mulyani, D. (2013). “Hubungan Kesiapan Belajar Siswa Dengan Prestasi
Belajar”. Jurnal Ilmiah Konseling, Vol.2, No.1, pp.28.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar