KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
berkat rahmat dan karuniaNyalah, makalah
ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Kesehatan Reproduksi, dengan judul
Abortus.
Dalam
penyelesaian makalah
ini , penulis banyak
mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang
menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak dan penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang terlibat.
Penulis menyadari sebagai
seorang mahasiswa yang masih
dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan
makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan penulis, semoga
makalah yang sederhana ini, dapat memberi kesadaran tersendiri bagi generasi
muda.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Aborsi
B. Macam
– Macam Jenis Aborsi
C.
Penyebab Atau Alasan Seseorang
Melakukan Aborsi
D. Metode Atau Teknik Apa Saja Yang Digunakan Untuk Aborsi
E. Resiko Atau Efek Dari Aborsi
F. Solusi Dari Kasus Aborsi Tersebut
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Menjadi
remaja berarti menjalani proses berat yang membutuhkan banyak penyesuaian dan
menimbulkan kecemasan. Lonjakan pertumbuhan badani dan pematangan organ-organ
reproduksi adalah salah satu masalah besar yang mereka hadapi. Perasaan seksual
yang menguat tak bias tidak dialami oleh setiap remaja meskipun kadarnya
berbeda satu dengan yang lainnya. Begitu juga kemampuan untuk mengendalikannya.
Ketika
mereka harus berjuang mengenali sisi-sisi diri yang mengalami perubahan
fisik-psikis-sosial akibat pubertas, masyarakat justru berupaya keras
menyembunyikan segala hal tentang seks yang membuat tanda Tanya besar di kepala
mereka. Tak tersedianya informasi yang akurat dan benar tentang kesehatan
reproduksi memaksa remaja mencari akses dan melakukan eksplorasi sendiri. Arus
komunikasi dan informasi mengalir deras menawarkan pertualangan yang menantang.
Majalah, buku dan film pornografi yang memaparkan kenikmatan hubungan seks
tanpa mengajarkan tanggung jawab yang harus disandang dan resiko yang harus
dihadapi, menjadi acuan utama mereka. Hasilnya, remaja yang beberapa generasi
lalu masih malu-malu kini sudah mulai melakukan hubungan seks di usia dini,
13-15 tahun.
Saat
ini aborsi menjadi salah satu masalah yang cukup serius, dilihat dari tingginya
tingkat atau angka aborsi dari tahun ke tahun. Membicarakan aborsi, sebenarnya
membicarakan perempuan. Karena itu persoalan
aborsi adalah juga persoalan perempuan, perlu dielaborasi dan dicerahkan
kepada pihak-pihak yang mengambil satu sisi perdebatan, yakni cara pandang tradisional
yang justru mengesampingkan kepentingan perempuan sendiri.
Selama
ini masih banyak yang memandang aborsi sebagai hitam dan putih yang sama sekali
tidak dapat bersinggungan, hingga hanya tersedia 2 pilihan untuk menyikapinya
yaitu pro atau kontra, setuju atau menolak. Perempuan dalam hal ini juga selalu
dipandang sebagai pelaku tunggal aborsi, dimana masyarakat dan pemerintah
seperti menutup mata dengan adanya permasalahan dalam aborsi yang mau tidak mau
berkaitan langsung dengan kehidupan perempuan dan orang-orang di sekitarnya.
Lelaki seakan menjadi bagian yang terpisahkan dalam permasalahan ini. Kehamilan
tidak diinginkan ( KTD) terjadi karena adanya hubungan seksual antara lelaki
dan perempuan. Dalam hal ini lelaki turut berperan serta mengakibatkan
terjadinya KTD yang berbuntut pada aborsi. Lelaki dan perempuan memiliki peran
dan tanggung jawab yang sama dalam hal aborsi.
Ketakutan
akan hukum dari masyarakat dan terlebih lagi tidak diperbolehkannya remaja
putri belum menikah menerima layanan keluarga berencana memaksa mereka untuk
melakukan aborsi yang sebagian besar dilakukan secara sembunyi-sembunyi tanpa
mempedulikan standar medis dan resikonya sehingga sering terjadi kematian
terhadap ibu karena pendarahan yang tak kunjung berhenti.
2.
RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian dari aborsi?
B. Apa saja macam-macam jenis aborsi?
C. Apa penyebab atau alasan seseorang
melakukan aborsi?
D. Metode atau teknik apa saja yang
digunakan untuk aborsi?
E. Apa resiko atau efek dari aborsi?
F. Bagaimana solusi dari kasus aborsi
tersebut?
3.
TUJUAN PENULISAN
A. Untuk mengetahui dan memahami tentang aborsi
yang terjadi pada remaja.
B.
Untuk mengetahui macam-macam jenis
aborsi.
C. Untuk mengetahui apa alasan
seseorang melakukan aborsi.
D. Untuk mengetahui metode atau teknik apa saja
yang digunakan untuk
melakukan aborsi.
melakukan aborsi.
E. Untuk mengetahui bahwa masalah
aborsi ini sangat serius dan
membahayankan.
membahayankan.
F. Untuk mengetahui solusi dari
tindakan aborsi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian aborsi
Dalam istilah kesehatan aborsi
didefinisikan sebagai penghentian kehamilan setelah tertanamnya telur ( ovum )
yang telah dibuahi dalam rahim
( uterus ) sebelum usia janin ( fetus ) mencapai 20 minggu.
( uterus ) sebelum usia janin ( fetus ) mencapai 20 minggu.
Secara
umun, aborsi diartikan sebagai pengguguran kandungan yaitu dikeluarkannya janin
sebelum waktunya, baik itu sengaja ataupun tidak y6ang biasa dilakukan saat janin berusia muda
( sebelum bulan ke 4 masa kehamilan).
Di
bawah ini ada beberapa definisi abortus menurut beberapa ahli yaitu sebagai
berikut ;
1.
Menurut Fact About Abortion, Info Kit On Women’s Healt oleh institut for
social, studies and action, maret 1991, dalam istilah kesehatan aborsi
di definisikan sebagai penghentian kehamilan setelah tertanamnya telur (ovum)
yang telah dibuahi dalam rahim (ovum), sebelum usia janin mencapai 20 minggu.
2.
Al-Ghazali mengartikan aborsi sebagai
penghilang jiwa yang sudah ada di dalam janin. Ia membagi dua fase keadaan
janin, yaitu fase kehidupan yang belum teramati yang ditandai dengan adanya
proses kehidupan secara diam-diam dan fase kehidupan yang sudah teramati ketika
ibu, atau orang lain dapat mendeteksi tanda-tanda kehidupan bayi dalam
kandungan. Menurutnya, kedua fase tersebut harus dihormati dan dihargai sebagai
suatu kehidupan bayi dalam kandungan. Hal yang sama juga di ungkapkan Mahmud
yaltut bahwa kehidupan terjadi semenjak masa konsepsi tidak boleh dilakukan.
Jadi,
bisa disimpulkan bahwa aborsi adalah tindakan penghentian kehamilan atau
pengguguran kandungan sebelum janin dapat hidup diluar kandungan ( sebelum usia
20 minggu kehamilan ) bukan semata untuk menyelamatkan nyawa ibu hamil dalam
keadaan darurat tapi juga bias karena sang ibu tidak menghendaki kehamilanya.
B.
Macam- macam jenis aborsi
Dilihat dari cara terjadinya, aborsi
dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu sebagai berikut:
1.Aborsi spontan atau alamiah
Aborsi merupakan mekanisme alamiah yang menyebabkan
terhentinya proses kehamilan karena keguguran kandungan sebelum berumur 28
minggu.
Aborsi
spontan dalah aborsi yang berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan
disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma.
Aborsi
spontan dapat dikelompokkan lagi menjadi 5 kelompok, yaitu:
a) Abortus imminens yaitu adanya
gejala-gejalan yang mengancam akan terjadinya
aborsi. Dalam hal ini kadang-kadang kehamilan masih dapat diselamatkan.
b)
Abortus
incipiens yaitu terdapatnya gejala akan terjadinya aborsi, namun buah kehamilan
masih berada di dalam Rahim. Dalam hal ini kehamilan tidak dapat dipertahankan
lagi.
c) Abortus incompletes yaitu apabila sebagian
dari buah kehamilan sudah keluar dan sisanya masih berada dalam Rahim.
Pendarahan yang terjadi biasanya cukup banyak namun tidak berakibat fatal,
untuk pengobatan perlu dilakukannya pengosongan rahim secepatnya.
d) Abortus completes yaitu pengeluaran
keseluruhan buah kehamilan dari Rahim. Keadaan ini biasanya tidak memerlukan
pengobatan.
e) Missed abortion yaitu keadaan dimana
hasil pembuahan yang telah mati tertahan
dalam rahim selama 8 minggu atau lebih.
2.
Aborsi
buatan atau sengaja
Aborsi buatan adalah suatu upaya untuk menghentikan proses
kehamilan dengan sengaja dengan bantuan orang lain atau obat-obatan sebelum
kandungan berumur 28 minggu, dimana janin yang dikeluarkan tidak bisa hidup di
dunia luar.
Aborsi buatan di tinjau dari aspek hukum dapat digolongkan
ke dalam 2 golongan yaitu :
a) Aborsi buatan legal
Aborsi
buatan legal adalah pengguguran kandungan yang dilakukan menurut syarat dan
cara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang dengan tujuan menyelamatkan nyawa
ibu.
b) Aborsi buatan ilegal
Aborsi
buatan ilegal adalah pengguguran kandungan yang tujuannya selain dari pada untuk menyelamatkan atau
menyembuhkan si ibu, dilakukan oleh tenaga yang tidak kompeten serta tidak
memenuhi syarat dan cara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang.
C.
Penyebab terjadinya aborsi
Penyebab-penyebab atau
alasan-alasan seseorang melakukan aborsi adalah sebagai berikut:
1.
Dari ketidaksiapan sang ibu
a) Tidak ingin memiliki anak karena
khawatir mengganggu karir atau sekolahnya.
b)
Tidak memiliki cukup uang untuk
merawat anak.
c)
Tidak ingin memiliki anak tanpa
ayah.
2. Karena factor ketidaksengajaan atau alami
a) Jika janin telah meninggal dalam
kandungan.
b) Terjadi pendarahan secara terus
menerus pada sang ibu.
3. Faktor kesehatan ibu
a) Adanya penyakit ganas ( kanker
servik ) pada saluran jalan rahim.
b) Telah berulang kali mengalami
operasi sesar.
c) Gangguan kejiwaan pada ibu yang
disertai dengan kecenderungan untuk bunuh diri.
Ada
beberapa penyebab seseorang yang melakukan aborsi mengalami post
abortion
syndrome ( syndrome paska-aborsi) adalah sebagai berikut:
1) Aborsi tidak aman yang dilakukan
oleh dukun beranak, tukang pijat atau dengan obat-obatan yang mengakibatkan
rasa sakit yang luar biasa.
2) Adanya infeksi disekitar kandungan
paska aborsi.
3) Aborsi karena paksaan.
4) Tidak siap atau tidak mau menjadi
ibu.
D.
Metode-metode atau teknik-teknik
pengaborsian
Praktik
aborsi dilakukan dengan beberapa macam teknik yaitu sebagai berikut:
1.
Kuret
dengan cara penyedotan ( sunction )
Metode ini dilakukan pada janin
berusia 1-3 bulan. Teknik ini dilakukan dengan memasukkan sebuah tabung ke
dalam Rahim dan menyedot janin keluar ( terlepas dari dinding Rahim). Janin
akan hancur dan tercabik-cabik menjadi potongan kecil-kecil yang dimasukkan
kedalam sebuah botol.
Ketelitian dalam melaksanakan metode
ini sangat perlu dijaga guna menghindari robeknya Rahim akibat salah sedot yang
mengakibatkan pendarahan hebat dan terkadang dilakukannya pengangkatan Rahim.
2.
Teknik
historotomi
Metode
ini dilakukan pada janin berusia lebih dari 6 bulan. Cara ini menggunakan
sebuah alat bedah yang dimasukkan melalui dinding perut dan rahim. Bayi beserta
ari-ari serta cairan ketuban dikeluarkan dalam keadaan hidup atau sudah
meninggal. Jika janin masih hidup, janin biasa dibunuh dengan menggunakan pil
bunuh.
Metode ini
memiliki resiko tertinggi untuk kesehatan wanita, karena ada kemungkina terjadi
perobekan Rahim.
3.
Peracunan
dengan garam ( salt poisoned )
Metode
ini dilakukan pada janin berusia lebih dari 16 minggu ( 4 bulan ).Ketika sudah
banyak cairan yang terkumpul disekitar bayi dalam kantung bayi, sebatang jarum
yang panjang dimasukkan melalui perut ibu ke dalam kantung bayi, lalu sejumlah
larutan disedot keluar dan larutan garam yang pekat disuntikkan kedalamnya.
Bayi yang malang ini akan menelan garam beracun itu dan ia amat menderita. Ia
meronta-ronta dan menendang-nendang seolah-olah dia dibakar hidup-hidup oleh
racun itu. Dengan cara ini, sang bayi akan mati dalam waktu kira-kira 1 jam,
kulitnya benar-benar hangus. Dalam waktu 24 jam kemudian, sang ibu akan
mengallami sakit beranak dan melahirkan seorang bayi yang sudah mati ( sering
juga bayi ini lahir dalam keadaan masih hidup, biasanya mereka dibiarkan saja
agar mati).
4.
Pil
Roussell – Unclaf ( RU-486)
Pil
ini merupakan 1 campuran obat buatan Perancis tahun 1980. Pengaborsiannya
membutuhkan waktu 3 hari dan disertai kejang-kejang berat serta pendarahan yang
terus menerus sampai 16 hari.
5.
Teknik
Prostaglandin
Prostaglandin
merupakan hormon yang diproduksi secara alami oleh tubuh dalam proses
melahirkan. Injeksi dari konsentrasi buatan hormon ini ke dalam air ketuban
memaksa proses kelahiran berlangsung, mengakibatkan Rahim ibu mengerut dan
janin keluar sebelum waktunya dan tidak mempunyai kemungkinan untuk hidup sama
sekali. Sering juga garam atau racun lainnya diinjeksi terlebih dahulu ke
cairan ketuban untuk memastikan bahwa janin akan lahir dalam keadaan mati,
karena tak jarang terjadi janin lolos dari trauma melahirkan secara paksa ini
dan keluar dalam keadaan hidup.
Efek
samping penggunaan prostaglandin tiruan iani adalah bagian dari ari-ari yang
tertinggal karena tidak luruh dengan sempurna, trauma Rahim karena dipaksa
melahirkan, infeksi pendarahan, gagal pernafasan, gagal jantung dan perobekan
rahim.
E.
Resiko atau efek dari aborsi
1. Efek jangka pendek
a) Rasa sakit yang hebat.
b) Pendarahan yang banyak.
c) Infeksi serius disekitar kandungan,
rongga panggul dan pada lapisan
rahim.
rahim.
d) Bagian bayi yang tertinggal didalam
Rahim.
e) Shock atau koma.
f)
Merusak organ tubuh lainnya (
rusaknya rahim dan leher rahim).
g) Kematian mendadak karena pendarahan
hebat dan pembiusan yang gagal.
2. Efek jangka panjang
a) Tidak dapat hamil kembali.
b) Keguguran kandungan pada kehamilan
berikutnya.
c) Kelahiran premature pada kehamilan
berikutnya.
F.
Solusi dari kasus aborsi
Memang
kasus aborsi tidak dapat kita hentikan, tetapi kita dapat mencegah meningkatnya
kasus dengan cara kita sadar akan tindakan aborsi tersebut tidaklah baik.
Solusi agar kita sadar bahwa aborsi itu dosa ialah beriman yang diwujudkan
dengan:
1. Setia kepada ajaran setiap agama yang melarang keras aborsi.
2. Pembinaan kaum muda : memberikan
pelajaran mengenai seks dan seksualitas yang benar.
3. Ingat ajaran agama yang tidak memperbolehkan untuk
membunuh sesame manusia.
4. Memikirkan resiko dari dilakukannya
aborsi.
Selain
itu, para dokter dan tenaga medis lainnya hendaklah selalu menjaga sumpah
profesi dan kode etiknya dalam melakukan pekerjaan. Jika hal ini secara
konsekwen dilakukan untuk pengurangan kejadian abortus buatan illegal akan secara
signifikan dapat dikurangi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Aborsi adalah tindakan penghentian kehamilan atau
pengguguran kandungan sebelum janin dapat hidup diluar kandungan ( sebelum usia
20 minggu kehamilan ) bukan semata untuk menyelamatkan nyawa ibu hamil dalam
keadaan darurat tapi juga bias karena sang ibu tidak menghendaki kehamilannya.
Aborsi
dibagi menjadi 2 jenis yaitu aborsi spontan atau alamiah dan aborsi buatan atau
sengaja. Aborsi spontan atau alamiah dapat dibagi menjadi 5 yaitu Aborsi
imminens, Abortus incipiens, Abortus incompletes, Abortus completes dan Missed
abortion. Aborsi buatan atau sengaja dapat dibagi menjadi 2 yaitu aborsi legal
dan aborsi illegal.
Alasan seseorang melakukan aborsi adalah karena factor
ketidaksiapan sang ibu, factor kesehatan sang ibu dan factor ketidaksengajaan
atau alami.
Metode atau teknik dalam melakukan aborsi adalah teknik
sunction, teknik historotomi, salt poisoned, pil roussell-unclaf dan teknik
Prostaglandin.
Resiko dari aborsi dalam jangka pendek adalah pendarahan
yang banyak dan pembiusan yang gagal dapat mengakibatkan kematian, rasa sakit,
shock atau koma, infeksi disekitar kandungan dan bagian tubuh bayi yang
tertinggal. Reisko dari aborsi dalam jangka panjang adalah tidak dapat hamil
lagi, keguguran kandungan dan kelahiran prematur pada kehamilan berikutnya.
Solusi atau pencegahan agar seseorang tidak melakukan aborsi
adalah dengan menguatkan iman diri sendiri dan berfikir kedepan sebelum
melakukan aborsi, memikirkan dampak atau resiko melakukan aborsi jika motif
untuk melakukan aborsi bukan untuk menyelamatkan sang ibu melainkan karena sang
ibu tidak menginginkan kehamilannya.
B.
Saran
1. Bagi seorang wanita
Jika anda
sedang memikirakan untuk melakukan aborsi, maka tenangkanlah pikiran anda.
Aborsi bukanlah suatu solusi sama sekali. Aborsi akan membuahkan
masalah-masalah baru yang bahkan lebih besar lagi bagi anda di dunia dan di
akhirat.
2. Bagi orangtua
Diharapkan bagi orangtua agar lebih
memperhatikan keadaan anak khususnya anak perempuan seperti membatasi
pergaulannya dan memberikan informasi awal tentang aborsi.
3. Bagi tenaga kesehatan
Bagi tenaga kesehatan atau medis
agar selalu menjaga kode etiknya dan sumpah profesi dalam melakukan atau
mengaborsi seseorang.
DAFTAR
PUSTAKA
Yenni pretiwi, makalah tentang aborsi,http://sahabatrhysayku.blogspot.co.id/2013/02/
makalah-tentang-aborsi_4.html di akses selasa 20 September 2016
makalah-tentang-aborsi_4.html di akses selasa 20 September 2016
Ahla fiana, pengertian aborsi menurut para ahli,http://artikelilmiahlengkap.blogspot.
co.id/2016/02/pengertian-aborsi-menurut-para-ahli.html
Online Casino | 100% Bonus up to €300 | CanadaBet
BalasHapusPlay at one of CanadaBet online casinos 퍼스트카지노 today. The biggest games on our website are free spins, free spins, and 제왕카지노 a 10% 카지노 deposit match up to