LAMPIRAN D. PENGEMBANGAN SATUAN ACARA PENYULUHAN
(
Pertemuan I – III )
1. Identittas
Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi : STIKes Mega Rezky Makassar
Fakultas :
Kesehatan
Prodi : D-III Kebidanan
2. Identitas
Mata Kuliah
Mata kuliah : Asuhan persalinan dan bayi baru lahir
Kode Mata Kuliah : BD.314
Semester :
ganjil (III)
Bobot : 5 SKS ( T:2, P:2
3. Dosen
Pengampuh : Mariana, S.ST
4. Pelaksanaan
Pembelajaran
Hari :
Kamis
Kelas : B
Pukul : 08.00-12.15 WITA
5. Mata
Kuliah Prasyarat : Askeb II ( Persalinan )
6. Status
Mata Kuliah : Wajib
7. Substansi
Kajian
3.3.1 Menjelaskan konsep dasar asuhan persalinan
8. Kompotensi
Umum
3.1 mengelola pelayanan kebidanan secara mandiri, kolaborasi
dan rujukan
a. Kompetensi dasar
3.3.1 Konsep dasar asuhan persalinan
b. Indikator
3.3.1.2 Mengetahui pengertian persalinan
3.3.1.3 Mengetahui sebab-sebab mulainya persalinan
3.3.1.4 Mengetahui tahapan persalinan ( Kala
I, II, III dan IV )
3.3.1.5 Mengetahui tujuan asuhan persalinan
3.3.1.6 Mengetahui tanda-tanda persalinan
3.3.1.7
Mengetahui tanda-tanda bahaya persalinan
9. Metode/Model Pembelajaran
a. Metode pembelajaran
Ceramah,
diskusi, tugas dan demonstrasi
b. Model pembelajaran
1) Pembelajaran langsung
2) Pemecahan masalah
10. Uraian
Materi
BAB
I : Konsep Dasar Asuhan Persalinan
A.
Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks,
dari janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan
ketuban didorong keluar melalui jalan lahir (Sarwono, 2001)
Persalinan adalah suatu proses atau
serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran produk konsepsi yaitu
janin, plasenta dan selaput ketuban dari uterus melalui vagina atau jalan lahir
ke dunia luar (Lestari,2013)
Dari pendapat para ahli di atas dapat di simpulkan bahwa
persalinan proses keluarnya hasil konsepsi yaitu janin, plasenta dan selaput
ketuban dari uterus melalui vagina.
B.
Sebab-Sebab Mulainya Persalinan
1. Penurunan kadar hormone progesteron
1 – 2 minggu sebelum partus terjadi penurunan pada hormon
estrogen dan progesterone. Progesterone bekerja sebagai penenang otot polos
rahim, yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his.
2. Stimulasi/rangsangan hormon
oksitosin
Menurunnya progesterone maka akan menyebabkan kelenjer
hypopise posterior mengeluarkan hormone oksitosin yang merupakan penyebab
mulainya kontraksi uterus.
3. Peregangan otot uterus
Rahim yang membesar dan meregang menyebabkan iskaemia otot –
otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi otero plasenta.
4. Pengaruh tekanan pada fleksus
frankehauser
Dibelakang serviks terletak ganglion serviks (fleksus
frankehauser), bila ganglion ini digeser atau ditekan dapat menimbulkan
kontraksi rahim sehingga terjadi penipisan dan pembukaan serviks.
5. Pengaruh kortisor janin
Dengan turunnya kehamilan menyebabkan uterus makin membesar,
mengakibatkan gangguan sirkulasi uteroplasenta sehingga plasenta menjadi
digenerasi.
6. Rangsangan hormone prostaglandin
a) Tempat sintesis prostaglandin yang
terutama:
ü Plasenta
ü Selaput janin
ü Sel – sel desidua
ü miometrium
b) sintesis prostaglandin di picu oleh:
ü peningkatan kadar ekstrogen
ü perubahan rasio ekstrogen –
progesterone
ü regangang mekanik pada akhir
kehamilan
ü peningkatan reseptor oksitosin
ü infeksi
ü robekan selaput ketuban
ü pemeriksaan dalam vagina
C.
Tahapan Persalinan
1. kala pembukaan ( kala I )
Dimulai dari timbulnya kontraksi uterus atau his persalinan
dengan adanya pengaruh terhadap serviks uteri sampai pembukaan lengkap (full
dilatation) kira – kira 10 cm,
ü primipara : 6 - 18 jam ( rata –
rata 13 jam )
ü multipara : 2 – 10 jam ( rata – rata 7 jam )
2. kala pengeluaran ( kala II )
Dimulai
sejak pembukaan lengkap sampai dengan lahirnya bayi
ü primipara : 1/2 - 3 jam ( rata –
rata 1,5 jam )
ü multipara : 5 – 30 menit ( rata – rata 20 menit )
3. kala pelepasan dan pengeluaran
plasenta ( kala III )
dimulai
sejak bayi lahir sampai dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban komplit.
ü primipara : 5 - 30 menit ( rata
– rata 15 menit )
ü multipara : 5 – 30 menit ( rata – rata 15 menit )
4. kala pengawasan ( kala IV )
dimulai
sejak lahirnya plasenta dan selaput ketuban sampai keadaan ibu mulai stabil
yaitu 1 – 2 jam setelah persalinan berlangsung.
D.
Tujuan Asuhan Persalinan
Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan asuhan yang
memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang
bersih dan aman dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan aspek sayang bayi;
1) memberikan asuhan yang sesuai untuk
ibu – ibu selama persalinan dan kelahiran untuk mempermudah hasil yang positif
bagi ibu dan bayi,
2) mendukung ibu, pasangan dan
keluarganya selama persalinan saat kelahiran dan priode setelahnya,
3) member reaksi terhadap kebutuhan
ibu, pasangan dan keluarga,
4) mencegah, mendeteksi dan menangani
komplikasi dengan cara yang tepat waktu,
5) mengantisipasi masalah yang
potensial serta member reaksi yang sesuai,
6) mempermudah kelahiran pada tingkat
asuhan yang sesuai,
E.
Tanda-Tanda Persalinan
Ibu kerap
menggambarkan perasaan gelisa dan janggal ketika akan memasuki masa persalinan.
Menurut Burvill (2002), gejala fisik persalinan dapat mencakup:
1) sakit dibagian punggung bawah dan
ketidaknyamanan di pelvis saat bayi memasuki pelvis,
2) sakit perut/diare
3) episode tightening regular yang
muncul sesekali selama beberapa hari atau beberapa minggu menjelang persalinan,
4) keluarnya operculum ( show ) biasa
jernih atau sedikit bercampur darah,
5) meningkatnya jumlah cairan yang
keluar dari vagina,
6) pecahnya ketuban spontan ROM
biasanya tegas, tetapi kadang tidak terlalu.
Tanda
– tanda persalinan ( Lestary 2013) yaitu;
a) keluar lender dan darah ( bloody
show )
servik
menjasi lembek mulai mendatar dan sekresinya bertambah dan juga karena adanya
robekan kecil pada serviks sehingga lender bercampur darah.
b) dilatasi dan pendaratan serviks
c) kontraksi uterus dengan interval
teratur
tekanan
pada fleksus frankehauser yang terletak dibelakang serviks bila tertekan maka
kontraksi uterus dapat dibangkitkan.
d) lightening
perasaan
ringan dan kosong oleh karena masuknya bagian terendah janin kedalam pintu atas
panggul kira – kira 2 – 3 minggu sebelum mulainya persalinan.
e) kontraksi Braxton hick
merupakan
kontraksi yang irregular, intermitten mengakibatkan rasa tidak nyaman bagi ibu
berupa rasa nyeri pada perut dan pangkal paha.
f) pecahnya selaput ketuban
dapat
terjadi sebelum adanya tanda mulainya pe rsalinan.
g) meningkatnya ketegangan dan
kelelahan pada ibu akibat kontraksi atau nyeri
h) penurunan berat badan
kira
– kira 1 – 3 kilogram ( Kg ) dalam 2 – 3 hari sebelum ada tanda mulainya
persalinan.
F.
Tanda-Tanda Bahaya Persalinan
Macam-macam
tanda bahaya pada persalinan adalah sebagai berikut :
1)
Bayi tidak
lahir dalam 12 jam sejak terasa mules
Persalinan
lama merupakan masalah besar di Indonesia karena pertolongan didaerah pedesaan
masih dilakukan oleh dukun. Persalinan lama adalah persalinan yang berjalan
lebih dari 24 jam untuk primigravida dan atau 18 jam bagi multigravida.
Persalinan kasep (partus kasep) adalah persalinan lama yang disertai komplikasi
ibu maupun janin (Manuaba, 1998 )
Penyebab persalinan lama atau kasep
diantaranya adalah kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan kekuatan
his dan mengejan, terjadi ketidakseimbangan sefalopelvik, pimpinan persalinan
yang salah, dan primi tua primer dan sekunder.
2)
Tali pusat
atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
( Sastrawinata, 2004)
a) Letak majemuk
(Presentasi Ganda, Compound Presentasi)
Yang dimaksud
dengan letak majemuk ialah jika disamping bagian terendah teraba anggota badan.
Tangan yang menumbung pada letak bahu tidak disebut letak majemuk begitu pula
adanya kaki disamping bokong pada letak sungsang tidak termasuk letak majemuk.Pada letak
kepala dapat terjadi : tangan menumbung, lengan menumbung, kaki menumbung
b) Tali Pusat
Menumbung (Prolaps Foeniculi)
Jika tali
pusat teraba disamping atau lebih rendah dari bagian depan, sedangkan ketuban
sudah pecah maka dikatakan tali pusat menumbung.Jika hal ini
terjadi pada ketuban yang masih utuh disebut tali pusat terkemuka.Prolapsus
foeniculi tidak mempengaruhi keadaan ibu secara langsung, namun sebaliknya
sangat membahayakan anak karena tali pusat tertekan antara bagian depan anak
dan dinding panggul yang akhirnya timbul asfiksia.Bahaya terbesar
bila anak letak kepala karena bagian yang menekan tali pusat itu bundar dan
keras.
3) Ibu tidak kuat mengejan atau mengalami kejang
Menurut
Saifudin dalam Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, apabila
seorang ibu bersalin tidak kuat mengejan atau mengalami kejang penanganan umum
yang harus dilakukan adalah :
a)
Jika Ibu tidak sadar atau kejang,
mintalah pertolongan. Segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan
fasilitas tindakan gawat darurat, Segera lakukan penilaian terhadap keadaan
umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari
riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.
b)
Jika pasien tidak bernafas atau
pernafasan dangkal :
ü Periksa dan
bebaskan jalan nafas
ü Jika tidak
bernafas, mulai ventilasi dengan masker dan balon
ü Intubasi jika
perlu
c) Jika pasien
bernafas, beri oksigen 4-6 liter per menit melalui masker atau kanula nasal.
d)
Jika pasien tidak sadar/ koma
ü Bebaskan jalan
nafas
ü Baringkan pada
sisi kiri
ü Ukur suhu
ü Periksa apakah
ada kaku tengkuk
e)
Jika pasien syok ; lihat penglihatan
syok
f)
Jika ada perdarahan; lihat penanganan
perdarahan
g)
Jika kejang :
ü Baringkan pada
sisi kiri; tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi
kemungkinan aspirasi sekret, muntahan, atau darah.
ü Bebaskan jalan
nafas
ü Hindari
jatuhnya pasien dari tempat tidur
ü Lakukan
pengawasan ketat
h)
Jika diagnosisnya eklampsia, berikan
magnesium sulfat
i)
Jika penyebab kejang belum diketahui,
tangani sebagai eklampsia sambil mencari penyebab lainnya.
4) Air ketuban keruh dan berbau
Amnionitis dan
Korioamnionitis, (Varney, 2002) :
Tanda dan
Gejala :
a. Demam maternal
b. Takikardi janin
c. Nyeri tekan
pada uterus
d. Peningkatan
suhu vagina (hangat apabila disentuh)
e. Cairan amnion
berbau busuk
f. sel darah putih
meningkat meningkat
5)
Setelah bayi
lahir, ari-ari tidak keluar
Retensio
plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama setengah jam setelah
persalinan. (Manuaba, 1998). Pada beberapa kasus dapat terjadi retensio
plasenta berulang (habitual retensio plasenta). Plasenta harus dikeluarkan
karena dapat menimbulkan bahaya perdarahan, infeksi karena sebagai benda mati,
dapat terjadi plasenta inkarserata, dapat terjadi polip plasenta, dan terjadi
degenerasi ganas korio karsinoma. Dalam melakukan pengeluaran plasenta secara
manual perlu diperhatikan tekniknya sehingga tidak menimbulkan komplikasi
seperti perforasi dinding uterus, bahaya infeksi, dan dapat terjadi inversio
uteri.
6) Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
Tindakan
Pendukung dan Penenang selama Persalinan, (Varney, 2002)
Perawatan
pendukung selama persalinan adalah penting dalam kebidanan. Perawatan pendukung
dapat secara ajaib mengubah seluruh skenario persalinan. Tindakan ini mempunyai
efek positif baik secara emosional maupun fisiologis terhadap ibu dan janin,
sehingga ibu dan janin memerlukan sedikit medikasi dan intervensi bahkan
persalinan dapat berlangsung dengan sedikit.
11. Kegiatan
Pembelajaran
a. Pendahuluan
Menyediakan
media pembelajaran, melakukan apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
b. Inti pembelajaran
c. Penutup
Menyimpulkan
materi pembelajaran, melakukan refleksi, memberikan pesan moral serta menutup pembelajaran
dengan salam.
12. Sumber
Rujukan
Buku
utama
Chapman V dkk (2009). Persalinan dan
kelahiran. EGC. Jakarta
Buku
anjuran
Lestary D (2013). Askeb ibu II
(Persalinan). Makassar
Ervina E (2013). Askeb II Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Bulukumba
Internet
Winda B (2013). Tanda – tanda bahaya
pada persalinan. http://boulluwellwinda.blogspot.co.id/2013/05/tanda-tanda-bahaya-pada-persalinan.html
13. Media
Dan Sumber Belajar
A.
Media pembelajaran
LCD/Netbook,
bahan ajar, daftar tilik, phantom.
B.
Sumber belajar
Chapman
V dkk : 2009
Lestary
D : 2013
Ervina
E : 2013
Winda
B : 2013
14. Assesmen
A.
Prosedur
1) Penilaian proses dilakukan dengan
lembar observasi/LMK
2) Penilaian hasil,dengan bantuan tes
hasil belajar dan Lab skill
B.
Instrument
1) Daftar tilik
2) Esai tes
C.
Resitasi
Untuk
kerja dan Lab skill.
Makassar, 14 November 2016
Dosen
penaggung jawab
Mariana, S.ST
Tidak ada komentar:
Posting Komentar