Autumn Falling Leaves

Selasa, 15 November 2016

LAMPIRAN PENGEMBANGAN SATUAN ACARA PENYULUHAN




LAMPIRAN D. PENGEMBANGAN SATUAN ACARA PENYULUHAN
( Pertemuan I – III )

1.      Identittas Perguruan Tinggi
 Perguruan tinggi                     : STIKes Mega Rezky Makassar
 Fakultas                                  : Kesehatan
Prodi                                       : D-III Kebidanan
2.      Identitas Mata Kuliah
Mata kuliah                             : Asuhan persalinan dan bayi baru lahir
Kode Mata Kuliah                  : BD.314
       Semester                           : ganjil (III)
Bobot                                      : 5 SKS ( T:2, P:2
3.      Dosen Pengampuh                : Mariana, S.ST
4.      Pelaksanaan Pembelajaran
Hari                                         : Kamis
Kelas                                       : B
Pukul                                       : 08.00-12.15 WITA
5.      Mata Kuliah Prasyarat         : Askeb II ( Persalinan )
6.      Status Mata Kuliah               : Wajib
7.      Substansi Kajian
3.3.1 Menjelaskan konsep dasar asuhan persalinan
8.      Kompotensi Umum
3.1 mengelola pelayanan kebidanan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan
a.       Kompetensi dasar
3.3.1  Konsep dasar asuhan persalinan
b.      Indikator
3.3.1.2  Mengetahui pengertian persalinan                                        
3.3.1.3 Mengetahui sebab-sebab mulainya  persalinan
3.3.1.4 Mengetahui tahapan persalinan ( Kala I, II, III dan IV )
3.3.1.5 Mengetahui tujuan asuhan persalinan
3.3.1.6 Mengetahui tanda-tanda persalinan
3.3.1.7 Mengetahui tanda-tanda bahaya persalinan
9.      Metode/Model  Pembelajaran
a.       Metode pembelajaran
Ceramah, diskusi, tugas dan demonstrasi
b.      Model pembelajaran
1)      Pembelajaran langsung
2)      Pemecahan masalah
10.  Uraian Materi
BAB I : Konsep Dasar Asuhan Persalinan
A.    Pengertian Persalinan    
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dari janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir (Sarwono, 2001)
      Persalinan adalah suatu proses atau serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran produk konsepsi yaitu janin, plasenta dan selaput ketuban dari uterus melalui vagina atau jalan lahir ke dunia luar (Lestari,2013)
Dari pendapat para ahli di atas dapat di simpulkan bahwa persalinan proses keluarnya hasil konsepsi yaitu janin, plasenta dan selaput ketuban dari uterus melalui vagina.
B.     Sebab-Sebab Mulainya  Persalinan
1.      Penurunan kadar hormone progesteron
1 – 2 minggu sebelum partus terjadi penurunan pada hormon estrogen dan progesterone. Progesterone bekerja sebagai penenang otot polos rahim, yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his.
2.      Stimulasi/rangsangan hormon oksitosin
Menurunnya progesterone maka akan menyebabkan kelenjer hypopise posterior mengeluarkan hormone oksitosin yang merupakan penyebab mulainya kontraksi uterus.
3.      Peregangan otot uterus
Rahim yang membesar dan meregang menyebabkan iskaemia otot – otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi otero plasenta.
4.      Pengaruh tekanan pada fleksus frankehauser
Dibelakang serviks terletak ganglion serviks (fleksus frankehauser), bila ganglion ini digeser atau ditekan dapat menimbulkan kontraksi rahim sehingga terjadi penipisan dan pembukaan serviks.
5.      Pengaruh kortisor janin
Dengan turunnya kehamilan menyebabkan uterus makin membesar, mengakibatkan gangguan sirkulasi uteroplasenta sehingga plasenta menjadi digenerasi.
6.      Rangsangan hormone prostaglandin
a)      Tempat sintesis prostaglandin yang terutama:
ü  Plasenta
ü  Selaput janin
ü  Sel – sel desidua
ü  miometrium
b)      sintesis prostaglandin di picu oleh:
ü  peningkatan kadar ekstrogen
ü  perubahan rasio ekstrogen – progesterone
ü  regangang mekanik pada akhir kehamilan
ü  peningkatan reseptor oksitosin
ü  infeksi
ü  robekan selaput ketuban
ü  pemeriksaan dalam vagina
C.    Tahapan Persalinan
1.      kala pembukaan ( kala I )
pembukaan.jpg
Dimulai dari timbulnya kontraksi uterus atau his persalinan dengan adanya pengaruh terhadap serviks uteri sampai pembukaan lengkap (full dilatation) kira – kira 10 cm,
ü  primipara         : 6 -  18 jam ( rata – rata 13 jam )
ü  multipara         : 2 – 10 jam ( rata – rata 7 jam )
2.      kala pengeluaran ( kala II )
indexu.jpg
Dimulai sejak pembukaan lengkap sampai dengan lahirnya bayi
ü  primipara         : 1/2 -  3 jam ( rata – rata 1,5 jam )
ü  multipara         : 5 – 30 menit ( rata – rata 20 menit )
3.      kala pelepasan dan pengeluaran plasenta ( kala III )
indexplacenta.png
dimulai sejak bayi lahir sampai dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban komplit.
ü  primipara         : 5 -  30 menit ( rata – rata 15 menit )
ü  multipara         : 5 – 30 menit ( rata – rata 15 menit )
4.      kala pengawasan ( kala IV )
dimulai sejak lahirnya plasenta dan selaput ketuban sampai keadaan ibu mulai stabil yaitu 1 – 2 jam setelah persalinan berlangsung.



D.    Tujuan Asuhan Persalinan
Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan aspek sayang bayi;
1)      memberikan asuhan yang sesuai untuk ibu – ibu selama persalinan dan kelahiran untuk mempermudah hasil yang positif bagi ibu dan bayi,
2)      mendukung ibu, pasangan dan keluarganya selama persalinan saat kelahiran dan priode setelahnya,
3)      member reaksi terhadap kebutuhan ibu, pasangan dan keluarga,
4)      mencegah, mendeteksi dan menangani komplikasi dengan cara yang tepat waktu,
5)      mengantisipasi masalah yang potensial serta member reaksi yang sesuai,
6)      mempermudah kelahiran pada tingkat asuhan yang sesuai,
E.     Tanda-Tanda Persalinan
Ibu kerap menggambarkan perasaan gelisa dan janggal ketika akan memasuki masa persalinan. Menurut Burvill (2002), gejala fisik persalinan dapat mencakup:
1)      sakit dibagian punggung bawah dan ketidaknyamanan di pelvis saat bayi memasuki pelvis,
2)      sakit perut/diare
3)      episode tightening regular yang muncul sesekali selama beberapa hari atau beberapa minggu menjelang persalinan,
4)      keluarnya operculum ( show ) biasa jernih atau sedikit bercampur darah,
5)      meningkatnya jumlah cairan yang keluar dari vagina,
6)      pecahnya ketuban spontan ROM biasanya tegas, tetapi kadang tidak terlalu.
Tanda – tanda persalinan ( Lestary 2013) yaitu;
a)      keluar lender dan darah ( bloody show )
servik menjasi lembek mulai mendatar dan sekresinya bertambah dan juga karena adanya robekan kecil pada serviks sehingga lender bercampur darah.
b)      dilatasi dan pendaratan serviks
c)      kontraksi uterus dengan interval teratur
tekanan pada fleksus frankehauser yang terletak dibelakang serviks bila tertekan maka kontraksi uterus dapat dibangkitkan.
d)     lightening
perasaan ringan dan kosong oleh karena masuknya bagian terendah janin kedalam pintu atas panggul kira – kira 2 – 3 minggu sebelum mulainya persalinan.
e)      kontraksi Braxton hick
merupakan kontraksi yang irregular, intermitten mengakibatkan rasa tidak nyaman bagi ibu berupa rasa nyeri pada perut dan pangkal paha.
f)       pecahnya selaput ketuban
dapat terjadi sebelum adanya tanda mulainya pe rsalinan.
indexi.jpg
g)      meningkatnya ketegangan dan kelelahan pada ibu akibat kontraksi atau nyeri
h)      penurunan berat badan
kira – kira 1 – 3 kilogram ( Kg ) dalam 2 – 3 hari sebelum ada tanda mulainya persalinan.
F.     Tanda-Tanda Bahaya Persalinan         
Macam-macam tanda bahaya pada persalinan adalah sebagai berikut :
1)    Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mules
            Persalinan lama merupakan masalah besar di Indonesia karena pertolongan didaerah pedesaan masih dilakukan oleh dukun. Persalinan lama adalah persalinan yang berjalan lebih dari 24 jam untuk primigravida dan atau 18 jam bagi multigravida. Persalinan kasep (partus kasep) adalah persalinan lama yang disertai komplikasi ibu maupun janin (Manuaba, 1998 )
            Penyebab persalinan lama atau kasep diantaranya adalah kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan kekuatan his dan mengejan, terjadi ketidakseimbangan sefalopelvik, pimpinan persalinan yang salah, dan primi tua primer dan sekunder.
2)    Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir  ( Sastrawinata, 2004)
a)    Letak majemuk (Presentasi Ganda, Compound Presentasi)
Yang dimaksud dengan letak majemuk ialah jika disamping bagian terendah teraba anggota badan. Tangan yang menumbung pada letak bahu tidak disebut letak majemuk begitu pula adanya kaki disamping bokong pada letak sungsang tidak termasuk letak majemuk.Pada letak kepala dapat terjadi : tangan menumbung, lengan menumbung, kaki menumbung
b)    Tali Pusat Menumbung (Prolaps Foeniculi)
Jika tali pusat teraba disamping atau lebih rendah dari bagian depan, sedangkan ketuban sudah pecah maka dikatakan tali pusat menumbung.Jika hal ini terjadi pada ketuban yang masih utuh disebut tali pusat terkemuka.Prolapsus foeniculi tidak mempengaruhi keadaan ibu secara langsung, namun sebaliknya sangat membahayakan anak karena tali pusat tertekan antara bagian depan anak dan dinding panggul yang akhirnya timbul asfiksia.Bahaya terbesar bila anak letak kepala karena bagian yang menekan tali pusat itu bundar dan keras.
3)    Ibu tidak kuat mengejan atau mengalami kejang
   Menurut Saifudin dalam Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, apabila seorang ibu bersalin tidak kuat mengejan atau mengalami kejang penanganan umum yang harus dilakukan adalah :  
a)    Jika Ibu tidak sadar atau kejang, mintalah pertolongan. Segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, Segera lakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.
b)    Jika pasien tidak bernafas atau pernafasan dangkal :
ü  Periksa dan bebaskan jalan nafas
ü  Jika tidak bernafas, mulai ventilasi dengan masker dan balon
ü  Intubasi jika perlu
c)    Jika pasien bernafas, beri oksigen 4-6 liter per menit melalui masker atau kanula nasal.
d)    Jika pasien tidak sadar/ koma
ü  Bebaskan jalan nafas
ü  Baringkan pada sisi kiri
ü  Ukur suhu
ü  Periksa apakah ada kaku tengkuk
e)    Jika pasien syok ; lihat penglihatan syok
f)     Jika ada perdarahan; lihat penanganan perdarahan
g)    Jika kejang :
ü  Baringkan pada sisi kiri; tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi sekret, muntahan, atau darah.
ü  Bebaskan jalan nafas
ü  Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
ü  Lakukan pengawasan ketat
h)    Jika diagnosisnya eklampsia, berikan magnesium sulfat
i)      Jika penyebab kejang belum diketahui, tangani sebagai eklampsia sambil mencari penyebab lainnya.
4)    Air ketuban keruh dan berbau
Amnionitis dan Korioamnionitis, (Varney, 2002) :
Tanda dan Gejala :
a.    Demam maternal
b.    Takikardi janin
c.    Nyeri tekan pada uterus
d.    Peningkatan suhu vagina (hangat apabila disentuh)
e.    Cairan amnion berbau busuk
f.     sel darah putih meningkat meningkat
5)    Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar
Retensio plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama setengah jam setelah persalinan. (Manuaba, 1998). Pada beberapa kasus dapat terjadi retensio plasenta berulang (habitual retensio plasenta). Plasenta harus dikeluarkan karena dapat menimbulkan bahaya perdarahan, infeksi karena sebagai benda mati, dapat terjadi plasenta inkarserata, dapat terjadi polip plasenta, dan terjadi degenerasi ganas korio karsinoma. Dalam melakukan pengeluaran plasenta secara manual perlu diperhatikan tekniknya sehingga tidak menimbulkan komplikasi seperti perforasi dinding uterus, bahaya infeksi, dan dapat terjadi inversio uteri.
6)    Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
Tindakan Pendukung dan Penenang selama Persalinan, (Varney, 2002)
Perawatan pendukung selama persalinan adalah penting dalam kebidanan. Perawatan pendukung dapat secara ajaib mengubah seluruh skenario persalinan. Tindakan ini mempunyai efek positif baik secara emosional maupun fisiologis terhadap ibu dan janin, sehingga ibu dan janin memerlukan sedikit medikasi dan intervensi bahkan persalinan dapat berlangsung dengan sedikit.
11.  Kegiatan Pembelajaran
a.       Pendahuluan
Menyediakan media pembelajaran, melakukan apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
b.      Inti pembelajaran
c.       Penutup
Menyimpulkan materi pembelajaran, melakukan refleksi, memberikan pesan moral serta menutup pembelajaran dengan salam.
12.  Sumber Rujukan
Buku utama
Chapman V dkk (2009). Persalinan dan kelahiran. EGC. Jakarta
Buku anjuran
Lestary D (2013). Askeb ibu II (Persalinan). Makassar
Ervina E (2013). Askeb II Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Bulukumba
Internet
Winda B (2013). Tanda – tanda bahaya pada persalinan. http://boulluwellwinda.blogspot.co.id/2013/05/tanda-tanda-bahaya-pada-persalinan.html
13.  Media Dan Sumber Belajar
A.    Media pembelajaran
LCD/Netbook, bahan ajar, daftar tilik, phantom.
B.     Sumber belajar
Chapman V dkk                : 2009
Lestary D                          : 2013
Ervina E                            : 2013
Winda B                            : 2013
14.  Assesmen
A.    Prosedur
1)      Penilaian proses dilakukan dengan lembar observasi/LMK
2)      Penilaian hasil,dengan bantuan tes hasil belajar dan Lab skill
B.     Instrument
1)      Daftar tilik
2)      Esai tes
C.    Resitasi
Untuk kerja dan Lab skill.
Makassar, 14 November 2016
Dosen penaggung jawab

Mariana, S.ST




Tidak ada komentar:

Posting Komentar